Pada perdagangan forex kemarin mata uang euro terpantau mengalami pergerakan yang masih terjebak dalam pola melemah terhadap dollar AS. Euro terhantam anjlok pada sesi perdagangan sebelumnya dan mencapai posisi paling rendah dalam lebih dari satu bulan belakangan.
Saat ini euro masih berada di kisaran paling rendah dalam lebih dari satu bulan menjelang pertemuan bank sentral Eropa besok. Di samping spekulasi bahwa ECB masih akan mempertahankan program stimulus, euro juga melemah didesak oleh pergerakan dollar yang memang sedang berada dalam momentum kenaikan.
Sinyal yang makin benderang bahwa pemulihan ekonomi di AS berjalan dengan terkendali mendorong dollar menguat. Momentum kenaikan dollar terjadi karena para pelaku pasar berspekulasi bahwa The Fed akan segera mengurangi atau menghentikan program pembelian obligasi milik pemerintah AS. Beberapa data ekonomi yang dirilis tadi malam juga menunjukkan bahwa kondisi ekonomi di AS membaik.
Dan pada perdagangan hari ini mata uang euro tampak masih berusaha untuk kembali melanjutkan penurunan (04/07). Euro bergerak rebound pada perdagangan kemarin, setelah sempat anjlok ke posisi paling rendah dalam lebih dari satu bulan belakangan. Anjloknya euro pada perdagangan kemarin terjadi di tengah spekulasi bahwa ECB masih akan mempertahankan kebijakan stimulus moneter di kawasan euro.
Euro pagi hari ini kembali terpukul setelah kemelut di kawasan euro makin menjadi. Dua menteri Portugal mundur dari kabinet setelah dikabarkan berselisih dengan PM Pedro Passos Coelho mengenai cara penanganan utang pemerintah Portugal. Sementara itu yield obligasi di Spanyol dan Italia mengalami kenaikan.
Pada perdagangan hari ini euro terpental lagi ke bawah level 1.3000 poin. Tampak euro berada ada posisi 1.2994 dollar. Posisi euro tersebut mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada di level 1.3011 dollar. Posisi euro sempat anjlok ke level 1.2923 dollar pada perdagangan kemarin, yang sekaligus merupakan posisi paling rendah sejak tanggal 29 Mei lalu.
Analisa forex Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar euro terhadap dollar pada perdagangan hari ini akan cenderung melemah lagi, setelah kemarin sempat terdorong menguat. Euro diprediksi akan mengalami pergerakan pada kisaran 1.2940 – 1.3050 poin.
Pada perdagangan euro-dollar kemarin terjadi kenaikan terbatas lagi. Mata uang tunggal di Eropa tersebut masih mencoba untuk melanjutkan kenaikan terhadap dollar AS di tengah kenaikan aktivitas manufaktur global, termasuk Eropa.
Dollar AS telah mengalami kenaikan sebesar 6.2 persen tahun ini, mata uang dengan kinerja paling baik di antara 10 mata uang negara maju. Euro mengalami kenaikan 5 persen dan menjadi mata uang negara maju terbaik kedua.
Pergerakan dollar masih berada dalam trend yang menguat terhadap euro, di tengah spekulasi bahwa The Fed akan mulai mengurangi pembelian obligasi pemerintah AS, setidaknya mulai bulan September mendatang. Akan tetapi kabar mengenai membaiknya kondisi manufaktur di kawasan euro yang diumumkan tadi malam tampak mampu sedikit meredakan tekanan terhadap euro.
Aktivitas sektor manufaktur di Eropa juga terjadi kenaikan, meskipun masih berada di teritori kontraksi, yaitu meningkat ke level 48.4 poin, tertinggi sejak Maret 2012.
Dan pada perdagangan hari ini mata uang euro terpantau mengalami pergerakan yang masih terjebak dalam pola melemah terhadap dollar AS (03/07). Euro terhantam anjlok pada sesi perdagangan sebelumnya dan mencapai posisi paling rendah dalam lebih dari satu bulan belakangan.
Saat ini euro masih berada di kisaran paling rendah dalam lebih dari satu bulan menjelang pertemuan bank sentral Eropa besok. Di samping spekulasi bahwa ECB masih akan mempertahankan program stimulus, euro juga melemah didesak oleh pergerakan dollar yang memang sedang berada dalam momentum kenaikan.
Sinyal yang makin benderang bahwa pemulihan ekonomi di AS berjalan dengan terkendali mendorong dollar menguat. Momentum kenaikan dollar terjadi karena para pelaku pasar berspekulasi bahwa The Fed akan segera mengurangi atau menghentikan program pembelian obligasi milik pemerintah AS. Beberapa data ekonomi yang dirilis tadi malam juga menunjukkan bahwa kondisi ekonomi di AS membaik.
Hari ini euro berada di posisi 1.2974 dollar, membukukan penurunan tipis saja dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya, yaitu 1.2979 dollar. Hari ini euro sudah sempat melemah ke posisi 1.2965 dollar, posisi terendah sejak tanggal 31 Mei lalu.
Analisa forex Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan euro pada perdagangan hari ini berpotensi untuk lanjut menguat. Untuk hari ini euro diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 1.2940 – 1.3020 dollar.
Pergerakan Poundsterling Inggris pada perdagangan forex hari ini (Senin, 1 Juli 2013, 05:13:19 GMT) terpantau menunjukkan pergerakan naik . Mata uang tersebut dibuka di kisaran 1.5207 di awal perdagangan (00.00 GMT) kemudian menguat sekitar + 13 pips atau sekitar + 0.08 % dan nilai bergulir terpantau berada di kisaran 1.5220.
Kalender ekonomi menunjukkan bahwa Markit (lembaga riset ekonomi dan bisnis) dijadwalkan untuk mengumumkan kepada publik, data terkini mengenai kinerja sektor manufaktur bulan Juni yang diharapkan dapat menunjukkan sinyal positif.
Indikator Manufacturing PMI Juni diharapkan dapat menunjukkan kinerja yang masih ekspansif di bulan tersebut dan diduga akan dapat bertahan di angka 51.3 dari nilai periode lalu yaitu yang juga 51.3. Mata uang Poundsterling Inggris terpantau bergerak menguat merespon dini perkembangan tersebut.
Sementara itu kurs Pound sterling Inggris pada sore hari ini ( 1 July 2013, 09:00:24 GMT) nampak menguat terhadap Dollar AS. Dibuka pada 1.5207 di awal perdagangan (00.00 GMT), mata uang tersebut telah naik sekitar + 28 pips atau sekitar + 0.18 % dan nilai bergulir GBPUSD tampak berada pada kisaran 1.5235. Sterling nampak rebound setelah merosot dalam dua minggu terakhir secara berturut-turut.
Sentimen positif terhadap mata uang kurs Pound sterling Inggris nampak menguat setelah Markit melaporkan kinerja yang menggembirakan pada sektor manufaktur Inggris di bulan Juli. Sektor ini dilaporkan masih menunjukkan ekspansi bahkan dengan derajat yang menguat.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada indikator ekonomi Manufacturing PMI Juni yang bertambah baik ke angka 52.5 dari nilai periode lalu yaitu 51.5. Adanya perkembangan yang menggembirakan tersebut menunjukkan performa yang lebih baik dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan turun ke angka 51.3.
Analisis Forex dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Pound bahwa range normal pergerakan GBPUSD pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 1.5156 dan level resistance pada kisaran 1.5269.